Kalau kita bicara soal pabrik kimia, yang langsung terbayang biasanya adalah reaktor tinggi, pipa-pipa baja, tangki penyimpanan, cooling tower, dan tentu saja bau khas bahan kimia.
Tapi ada satu hal yang sering dianggap sepele padahal bisa jadi pemicu bencana besar, yaitu listrik statis.
Percikan kecil dari listrik statis bisa memicu ledakan atau kebakaran jika bertemu dengan uap bahan kimia yang mudah terbakar seperti etanol atau gas yang sangat eksplosif seperti gas hidrogen.
Karena itu, menghilangkan listrik statis bukan sekadar urusan teknis, tapi bagian penting dari safety culture di industri kimia.
Di postingan kali ini, kita akan bahas tuntas tentang apa itu listrik statis, bagaimana dampaknya di pabrik kimia, dan strategi praktis untuk mengendalikannya.
Apa Itu Listrik Statis dan Contohnya di Lingkungan Industri
Listrik statis merujuk pada keberadaan muatan listrik yang tidak netral pada sebuah benda, baik muatan listrik negatif atau positif.
Listrik statis terjadi apabila dua buah benda dengan bahan yang berbeda bergesekan, yang menyebabkan terjadinya pertukaran elektron, dan dikenal dengan sebutan triboelectric effect.
Bila dua benda dengan perbedaan potensial didekatkan dan bergesekan, dan perbedaan potensialnya besar, maka pelepasan elektron secara spontan dapat terjadi dan menyebabkan percikan api atau spark.
Percikan api inilah yang menjadi salah satu sumber api pemicu kebakaran dan ledakan di pabrik kimia atau industri kimia pada umumnya.
Di pabrik kimia, sumber listrik statis bisa beragam. Beberapa contohnya dapat dilihat di bawah ini:
- Cairan kimia yang mengalir cepat di dalam pipa plastik.
- Conveyor belt yang membawa bubuk kimia.
- Pekerja yang berjalan dengan sepatu biasa di lantai epoxy.
- Proses pengisian tangki bahan bakar atau pelarut organik.
Kalau muatan ini tidak dilepaskan dengan benar, ia bisa menimbulkan percikan. Dan percikan kecil di area yang penuh uap pelarut? Apa yang akan terjadi? Tentu saja kebakaran,bahkan mungkin ledakan besar.
Dampak Listrik Statis di Pabrik Kimia
Dari penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa ada beberapa dampak yang akan terjadi apabila bahaya listrik statis ini tidak ditangani dengan baik.
Pertama, percikan listrik statis dapat menimbulkan kebakaran apabila kontak dengan uap dari cairan yang mudah terbakar seperti metanol, etanol, atau uap pelarut lain seperti benzena atau toluena.
Selain itu, listrik statis juga dapat menyebabkan gangguan pada peralatan elektronik seperti sistem kontrol berbasis PLC atau sensor sensitif.
Apabila listrik statis ini terkena pada pekerja, maka resiko K3 seperti cedera akibat tersengat atau kaget dan jatuh dari ketinggian bisa terjadi.
A Ohsawa membahas secara detil tentang 153 kecelakaan kerja yang terjadi akibat adanya listrik statis di Jepang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Laporan tersebut dapat anda lihat pada Journal of Physics: Conference Series 301 (2011) 012033.
Dalam laporan tersebut disebutkan data statistik yang menyebutkan bahwa listrik statis berturut-turut terjadi karena adanya aliran cairan (37%), gesekan (26%), bocoran (21%), pengelupasan (10%) dan penyemprotan (6%).
Teknik Menghilangkan Listrik Statis
Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana strategi atau teknik menghilangkan listrik statis agar tidak menimbulkan bahaya di tempat kerja?
Ada banyak teknik yang dapat dilakukan untuk menghilangkan listrik statis. Yang akan kita bahas pada postingan ini ada 4 teknik.
Mari kita mulai …
Teknik yang paling umum dan efektif digunakan adalah penggunaan atau pemasangan grounding dan bonding.
Di dalam pabrik kimia, kita bisa melihat kabel grounding yang terpasang pada peralatan pabrik seperti pompa, kompresor, filter, separator, tanki penyimpanan, dan reaktor dan terhubung ke tanah.
Sedangkan teknik bonding biasa digunakan untuk menghubungkan peralatan, untuk memastikan tidak ada perbedaan potensial, seperti menghubungkan dua flange dalam sistem perpipaan yang di dalamnya mengalir bahan kimia cair yang mudah terbakar, seperti etanol.
Teknik yang kedua untuk mengeliminasi listrik statis adalah dengan cara mengendalikan tingkat kelembaban. Karena udara kering menyebabkan listrik statis menjadi lebih mudah terbentuk.
Kelembaban ruangan biasanya dijaga pada angka 50-60%. Salah satunya adalah dengan menggunakan humidifier.
Teknik selanjutnya adalah dengan menggunakan antistatic device atau alat yang dirancang anti listrik statis.
Beberapa contohnya adalah pakaian kerja anti listrik statis, lalu ionizer untuk menetralisir muatan listrik di udara, dan keset karet anti listrik statis.
Lalu apa lagi? Cara berikutnya adalah dengan melakukan desain atau rancangan pada peralatan agar potensi munculnya listrik statis dapat dihilangkan.
Sebagai contoh tanki penyimpanan – dengan material logam – yang dilapisi atau di lining dengan lapisan konduktif. Contoh lainnya adalah conveyor yang dirancang atau dilengkapi dengan grounding brush.
Teknik terakhir yang dapat digunakan adalah penggunaann SOP dan tentu saja training. Aktifitas dan pekerjaan yang memang punya potensi menghasilkan listrik statis, wajib dilengkapi dengan prosedur yang mudah dipahami.
Selain itu, pastikan pula bahwa setiap orang atau karyawan yang terlibat pekerjaan tersebut telah paham tentang listrik statis.
Anda dapat pula menggunakan safety slogan atau motto K3 yang sesuai, misalnya slogan K3 lucu. Yang terpenting adalah safety slogan yang dipilih menarik perhatian, mudah diingat, mudah dipahami serta telah dilakukan test keefektifannya.
Kecelakaan Kerja Akibat Listrik Statis
Sebuah ledakan terjadi di pabrik kosmetik Verla International di New Windsor, New York, Amerika Serikat pada tahun 2017 yang lalu atau tepatnya 7 tahun yang lalu.
Dalam kejadian tersebut, seorang pekerja meninggal dunia dan lebih dari 100 pekerja lainnya luka-luka.
Kejadian tersebut terjadi pada saat proses transfer atau pemindahan bahan kimia mudah terbakar (flammable chemical) – yaitu hexamethyldisiloxane – metalic drum ke dalam tanki IBC. Pada saat terjadi tumpahan, seorang pekerja melakukan pengelapan tumpahan bahan kimia di atas tanki IBC.
Akibatnya menimbulkan percikan api dan langsung menyambar uap bahan kimia. Dan langsung terjadi ledakan.
Berikut adalah video kejadian kecelakaan kerja tersebut:
Kesimpulan
Mengabaikan listrik statis di pabrik kimia sama saja dengan menunggu bom waktu. Percikan kecil bisa memicu kebakaran besar. Karena itu, teknik menghilangkan listrik statis harus jadi prioritas: mulai dari grounding, kontrol kelembaban, penggunaan antistatic device, sampai training pekerja.
Ingat, pabrik kimia adalah lingkungan dengan risiko tinggi. Tapi dengan manajemen risiko yang tepat, semua bisa dikendalikan.
Jadi, jangan tunggu insiden terjadi. Mulailah dari sekarang: pastikan sistem menghilangkan listrik statis di pabrik Anda berjalan dengan baik.
Daftar referensi:
1. A Ohsawa 2011 J. Phys.: Conf. Ser. 301 012033



