Belajar Dari Kasus Paparan Bahan Kimia Radioaktif Cs-137 di Cikande

simbol bahan kimia radioaktif

Saat ini, kasus paparan radioaktif Cs-137 di kawasan industri modern Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, sedang ramai-ramainya diberitakan oleh berbagai media di Indonesia.

Dilaporkan pula bahwa sebanyak 248,4 ton material telah terkontaminasi bahan radioaktif Cs-137 tersebut.

Dan kabarnya, telah terdeteksi 10 lokasi yang terkontaminasi oleh radioaktif Cs-137 ini.

Temuan paparan senyawa radioaktif ini pertama kali ditemukan oleh Customs Border Protection (CBP) Amerika Serikat pada produk udang beku yang diimpor dari Indonesia. Lokasi pabrik pengolahan udang beku ini berjarak hanya 3 kilometer dari pabrik pengolahan metal, di mana senyawa radioaktif ini ditemukan.

Sebagai informasi, senyawa radioaktif Cs-137 atau Cesium-137 adalah isotop radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir di dalam reaktor nuklir atau sebagai hasil samping dari pengetesan senjata nuklir.

Radioaktif Cs-137 sendiri sebenarnya memiliki banyak kegunaan, yaitu diantaranya digunakan pada alat terapi medis untuk penyembuhan penyakit kanker, digunakan pada alat ukur ketebalan kertas atau lembaran logam, serta digunakan untuk melakukan kalibrasi pada alat deteksi radiasi.

Pentingnya Identifikasi Resiko Bahaya

Kondisi darurat ini tentu mengingatkan kita semua, tentang bahaya bahan radioaktif di sekitar kita, terutama kita yang tinggal di sekitar kawasan industri, dengan potensi terpapar radioaktif.

Namun, tentu saja kasus ini sebenarnya masih dapat diminimalisir bahkan dapat dicegah, apabila perusahaan dan tentu saja pihak pengawas mampu melakukan identifikasi potensi bahaya paparan radioaktif serta mempersiapkan skenario mitigasi dalam bentuk prosedur tanggap darurat apabila terjadi insiden.

Kewajiban identifikasi potensi bahaya (HIRADC) ini telah menjadi mandatory item dalam implementasi sistem manajemen keselamatan ISO 45001 dan Sistem Manajemen K3 atau SMK3.

Secara sederhana, proses penyusunan dokumen HIRADC dimulai dengan melakukan identifikasi seluruh bahaya dari kegiatan atau aktifitas yang dilakukan.

Setelah itu, dilakukan identifikasi pula tingkat bahayanya serta pengendalian bahayanya. Terakhir, dilakukan evaluasi apakah tingkat bahayanya masih dalam dapat diterima atau tidak.

Kenali Simbol Bahan Kimia Radioaktif di Sekitar Kita

Bagi masyarakat awam, mungkin agak sulit untuk mengetahui bagaimana mengenali bahwa di sekitar tempat tinggal atau tempat kerja kita terdapat potensi bahaya paparan zat atau senyawa radioaktif.

Sebenarnya, kita bisa mengenali keberadaannya dari simbol yang terpampang di area penyimanan atau pada kemasan materialnya.

Maka, sangatlah penting untuk mensosialisasikan simbol bahan kimia radioaktif ini kepada para pekerja serta masyarakat luas, termasuk melalui blog ini.

Seperti ini contoh simbol bahan kimia radioaktif yang ditempel pada kemasan.

bahan kimia radioaktif Cs-137

Sebagai penutup dari tulisan ini, mari kita ketahui bahaya dari bahan radioaktif Cs-137 yang telah menjadi kasus nasional bahkan internasional ini.

  • paparan dalam jumlah besar dapat menyebabkan luka bakar, sakit akibat radiasi, serta meningkatkan resiko terkena kanker.
  • Cesium-137 dapat larut dalam air, sehingga dapat tersebar melalui udara, tanah, dan air, serta masuk ke dalam rantai makanan.