Hampir seluruh sektor industri terkena imbas Pandemi Covid-19 atau Virus Corona. Tak terkecuali industri kimia.
Menurut laporan yang dirilis oleh PwC, industri kimia menempati posisi ke-5 terparah akibat pandemi Covid-19.
Bayangkan, estimasi penurunan akan mencapai angka -7% sampai -10%.
Penurunan ini terjadi karena banyak negara melakukan lock down, PSBB (Pembatasan Social Berskala Besar) dan karantina wilayah untuk segera memutus rantai penyebaran Covid-19. Termasuk memberlakukan social distancing dan kewajiban menggunakan masker pada semua sektor tak terkecuali sektor industri kimia.
Akibatnya, banyak pabrik kimia yang terpaksa harus dihentikan operasinya (shut down) tanpa rencana karena ketiadaan bahan baku serta pemberlakukan lock down atau PSBB .
Nah, saat ini pemerintah sudah mulai melonggarkan PSBB, memasuki masa new normal.
Masa new normal, bukanlah masa di mana pandemi Covid-19 telah selesai. Pemberlakuan pembatasan tertentu, social distancing and penggunaan masker masih tetap diberlakukan.
Timbulnya Masalah Baru
Penghentian operasi pabrik ternyata tidak hanya menimbulkan masalah pada sisi bisnis perusahaan.
Akan tetapi menjadi pemicu timbulnya masalah baru, yaitu potensi peningkatan masalah safety atau K3.
Selain karena perencanaan yang tidak sebaik planned shut down, unplanned atau unscheduled shut down memiliki banyak potensi masalah safety.
Seperti pepatah yang sering kita dengar, “Gagal mempersiapkan sama dengan mempersiapkan sebuah kegagalan“.
Kondisi yang kurang perencanaan ditambah dengan keharusan mengurangi kontak antar orang serta penerapan Work From Home (WFH), menyebabkan pengaturan waktu kerja karyawan yang terampil dan tidak terampil menjadi lebih sulit.
Maka, plant trouble karena human error, kesalahan instruksi atau mem-by pass SOP bisa sangat mungkin terjadi.
Tengok saja kejadian di India baru-baru ini.
Kebocoran gas stiren terjadi di pabrik milik LG Polymers India Pvt Ltd di Andhra Pradesh, yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang harus dirawat di rumah sakit.
Kecelakaan kerja ini terjadi pada saat dibukanya lock down oleh Pemerintah India.
Penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat masalah maintenance dan sakitnya staf yang berpengalaman menangani perawatan tanki penyimpanan stiren.
Jika saat ini pabrik di mana anda bekerja sedang dalam keadaan shut down, maka berhati-hatilah.
Karena potensi terjadinya kecelakaan kerja terbuka karena berbagai alasan.
Tips Safety Saat Pandemi Covid-19
Selain faktor-faktor di atas, ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 ini berakhir menambah daftar panjang faktor yang dapat menyebabkan terjadinya trouble pabrik bahkan kecelakaan kerja.
Tentu saja tidak ada pilihan lain. Agar tetap aman, harus dilakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif dan tidak menimbulkan masalah baru.
Masalah memang tidak terjadi pada saat pabrik shut down.
Akan tetapi pada saat pabrik diizinkan kembali untuk di start up, maka potensi masalah tetap ada.
Maka lakukan tips safety berikut ini agar pabrik tetap aman selama pandemi Covid-19:
- Lakukan proses shut down pabrik sesuai prosedur. Jangan abaikan prosedur.
- Lakukan preventive maintenance sesuai prosedur selama pabrik dalam keadaan shut down.
- Tetap lakukan monitoring dan safety patrol selama pabrik berhenti beroperasi.
- Pengaturan jam dan hari kerja untuk karyawan terlatih dan karyawan baru dengan hati-hati agar tenaga trampil dan terlatih tetap ada.
- Pertimbangkan kembali menyimpan barang berbahaya dan beracun dalam jumlah yang banyak. Karena beresiko.
- Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 adalah kunci agar karyawan trampil tetap sehat dan dapat bekerja.
- Jangan paksakan men-start up pabrik jika tidak siap atau tenaga trampil dan berpengalaman tidak dapat bergabung. Tunggu sampai semua persiapan selesai.
- Buatlah rencana yang matang untuk mengatur sumber daya manusia, bahan baku serta peralatan yang siap pada saat yang diperlukan.
- Siapakan prosedur mitigasi jika ada diantara karyawan yang positif Corona atau isolasi pabrik harus dilakukan