Cermati Potensi Bahaya di Gudang Berikut Agar Tetap Aman

potensi bahaya di gudang

Mengapa keselamatan kerja di gudang sangat penting? Paling tidak ada tiga alasan penting.

Sekarang kita bayangkan, apa saja yang tersimpan di gudang…

Bahan baku, sparepart, bahan kimia, kemasan, barang setengah jadi sampai dengan barang jadi.

Jika dihitung-hitung, bisa jadi lebih dari 30% aset perusahaan di simpan di gudang.

Bisa jadi jumlah ini jauh lebih besar jika barang jadi numpuk dan masih disimpan di gudang.

Bayangkan jika terjadi kebakaran misalnya. Maka bisa dibayangkan berapa potensi kerugian yang akan diderita oleh perusahaan.

Pastinya besar, bukan?

Pentingnya Identifikasi Potensi Bahaya di Gudang

Seperti halnya lokasi atau area kerja lain, gudang atau warehouse menyimpan begitu banyak potensi bahaya atau resiko K3.

Untuk mengetahuinya, maka identifikasi harus dilakukan secara seksama.

Dengan identifikasi maka satu-persatu potensi bahaya bisa dipetakan.

Setelah itu, lakukan rencana pengendalian bahaya yang paling efektif.

Artinya teknik pengendalian bahaya yang dipilih harus tepat dengan potensi bahaya yang ada.

Tidak hanya menggunakan APD atau alat pelindung diri. Atau menggunakan prosedur saja.

Tapi disesuaikan dengan masing-masing potensi bahaya.

Jenis Potensi Bahaya di Gudang

Potensi bahaya satu gudang dengan gudang yang lain bisa berbeda-beda.

Ini tergantung dari lokasi gudang, desainnya, jenis bahan yang tersimpan di gudang, kelengkapan fasilitas, kemudahan akses masuk dan keluar, dan lain-lain.

Nah, pada saat melakukan proses identifikasi bahaya atau resiko K3, maka pastikan semua informasi di atas sudah anda pahami.

Selanjutnya semua kegiatan yang dilakukan di gudang anda sudah identfikasi pula.

Pastikan tidak ada yang terlewat. Buat dalam bentuk list supaya semua tercatat dengan baik.

Sekarang kita asumsikan anda telah menyelesaikan identifikasi bahan dan kegiatan.

Di bawah ini ada potensi bahaya di gudang, yang sifatnya umum. Anda bisa menggunakannya sebagai pertimbangan ketika melakukannya sendiri:

Tempat Penyimpanan dan Sistem Rak

Potensi bahaya yang terkait dengan tempat penyimpanan dan sistem rak diantaranya adalah

  • Rak tempat penyimpanan terjatuh, sebagian atau seluruhnya karena getaran atau kondisi rak yang tidak baik
  • Rak tertabrak forklift yang mengakibatkan barang yang tersimpan di atas rak jatuh
  • Barang yang tersimpan di atas rak jatuh menimpa orang atau forklift
  • Orang tertabrak forklift pada saat proses penyimpanan atau pengambilan barang dari rak
  • Kemasan bocor, bahan kimia B3 tercecer, terkena orang atau bisa menyebabkan kebakaran
  • Reaksi antara dua bahan kimia yang bocor keluar dari kemasannya. Biasanya kasus seperti ini bisa menghasilkan bahan kimia lain yang berbahaya.
  • Kebakaran
  • Terjatuh dari ketinggian pada saat pengambilan atau penyimpanan barang

Area Loading dan Unloading

Pada area ini proses menurunkan barang dari truk ke tempat penyimpanan dilakukan.

Selain itu, aktivitas menaikkan barang jadi dari tempat penyimpanan ke atas truk juga dilakukan untuk dikirimkan.

Potensi bahaya yang terkait dengan area ini antara lain:

  • Tertabrak truk pengangkut
  • Terjepit di antara truk dan tempat penyimpanan barang
  • Tertabrak forklift
  • Tertimpa barang yang belum diamankan
  • Tabrakan antara forklift dengan truk
  • Menghirup gas beracun karbon monoksida pada gudang yang tertutup dengan ventilasi yang tidak baik. Gas bisa berasal dari genset atau asap kendaraan bermotor
  • Terpeleset karena lantai licin
  • Tersandung
  • Terbentur
  • Kebakaran
  • Jika terdapat manual handling atau manual lifting maka potensi bahaya seperti cegera punggung, cedera otot atau tertimpa benda berat bisa terjadi.
  • Terjatuh dari ketinggian
  • Jika conveyor digunakan, maka potensi bahaya seperti terjepit atau terlilit mesin conveyor yang berputar bisa terjadi.
  • Tersengat aliran listrik
  • Jika pengemasan barang atau bahan dilakukan di gudang maka potensi bahaya seperti terpapar bahan kimia B3 bisa terjadi.

Lakukan Identifikasi Secara Berkala

Pada saat proses identifikasi yang pertama kali, bisa jadi ada potensi bahaya yang belum teridentifikasi.

Hal seperti ini sangat umum terjadi. Anda tidak perlu risau.

Selanjutnya, jika terdapat bahan kimia baru yang digunakan, maka identifikasi bahaya juga perlu dilakukan kembali.

Termasuk adanya perubahan fasilitas di gudang, maka identfikasi ulang juga harus dilakukan.

Nah, agar semua potensi bahaya teridentifikasi, maka lakukan proses identifikasi secara berkala.

Buat prosedur yang jelas yang menetapkan frekuensi tinjauan ulang atas daftar potensi bahaya harus dilakukan.

Tetapkan pula kondisi seperti apa yang menyebabkan proses identfikasi ulang harus dilakukan.

Akan tetapi, jika anda tidak konsisten dalam menerapkan prosedur yang anda tetapkan sendiri, maka semuanya tidak ada gunanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *