Masalah over pressure atau kelebihan tekanan terjadi jika tekanan operasi melebihi batas atas tekanan operasi normal.
Agar operasi atau proses produksi tetap berjalan aman, maka kelebihan tekanan yang timbul harus dikeluarkan dari sistem atau alat.
Jika tidak maka kecelakaan kerja dapat terjadi. Maka dari itu perlu dipasang alat safety untuk mencegahnya.
Alat safety atau safety device yang biasa digunakan untuk melakukan fungsi ini adalah safety valve atau relief valve.
Keduanya sangat populer di dunia industri, khususnya industri kimia dan oil and gas.
Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, akan tetapi safety valve dan relief valve memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Mengetahui perbedaan antara safety valve dan relief valve penting adanya untuk mendapatkan desain terbaik untuk sistem proses dan peralatan proses.
Perbedaan Safety Valve dan Relief Valve
Tabel berikut ini merangkum perbedaan antara safety valve dan relief valve.
Safety Valve | Relief Valve | |
---|---|---|
Cara Kerja | Terbuka penuh (full open) untuk mengeluarkan kelebihan tekanan dari sistem | Terbuka secara perlahan (proporsional) ketika tekanan sistem mencapai set point |
Aplikasi | Compressible fluid (steam, gas, dll) | Incompressible fluid (cairan) |
Jenis/tipe | Memiliki banyak tipe yang dapat disesuaikan dengan aplikasi | pop pilot, direct operated, internal relief valve |
Arah Pembuangan Kelebihan Tekanan | Di buang ke atmosfir | Kembali ke sistem, dengan tekanan yang lebih rendah |
Set Points | 3% di atas tekanan operasi/kerja | 10% di atas tekanan operasi/kerja |
Untuk memperkuat penjelasan di atas, silahkan disimak video penjelasan berikut ini.