Pemilihan material pipa yang tidak tepat dapat menimbulkan banyak masalah. Mulai dari masalah keselamatan kerja, pencemaran lingkungan, keberlangsungan operasional proses produksi sampai pada pelanggaran peraturan perundangan yang berlaku.
Pada tanggal 7 Juni 2018 yang lalu, EcoWatch melaporkan tentang kejadian pipa yang meledak di Northern Alberta, Kanada, yang di dalamnya dialirkan minyak mentah.
Akibat kejadian ini, terjadi kebakaran yang sangat besar di sekitar lokasi. Tidak hanya itu, kecelakaan kerja tersebut menyebabkan tertumpahnya 76.000 galon minyak mentah yang menimbulkan pencemaran tanah dan air.
Akibat yang timbulkan dari meledaknya pipa minyak tersebut belum termasuk kerugian dari tertumpahnya minyak mentah dalam jumlah besar.
Oleh karena itulah, pemilihan material pipa harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Supaya, masalah seperti pada kasus di atas dapat dihindari.
Tapi bagaimana caranya?
Lalu, faktor-faktor apa sajakah yang harus dipertimbangkan?
Untuk mengetahui jawabannya, yuk mari kita ikuti penjelasan berikut ini.
Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Material Pipa
Untuk memilih material pipa yang terbaik, maka perlu dipertimbangkan beberapa faktor, baik yang terkait langsung dengan kondisi proses maupun yang tidak terkait langsung dengan kondisi proses atau faktor non-proses.
Faktor-faktor kondisi proses yang harus menjadi pertimbangan adalah:
- fluida yang mengalir di dalam pipa
- suhu atau temperatur fluida yang mengalir di dalam pipa
- tekanan fluida
- kondisi lingkungan
Fluida Yang Mengalir di Dalam Pipa
Material pipa yang diperlukan untuk mengalirkan fluida yang bersifat korosif seperti hidrogen peroksida, asam sulfat, asam fosfat, amonia atau asam nitrat tentu harus tahan terhadap kondisi asam.
Begitu pula pemilihan material pipa atau jenis pipa tentu berbeda antara pipa untuk mengalirkan hidrogen yang bersifat flammable dan eksplosif, dengan pipa yang diperlukan untuk mengalirkan air pendingin atau cooling water industri.
Nah, dalam hal ini ada satu istilah penting yang perlu anda ketahui, yaitu material compatibility chart.
Dalam sebuah material compatibility chart terdapat data-data mengenai reaktifitas antara material tertentu dengan suatu fluida, dalam konsentrasi atau kadar tertentu pula.
Jadi misalnya anda ingin mengetahui material pipa yang cocok untuk digunakan untuk hidrogen peroksida, maka anda tinggal melihat datanya dari material compatibility chart.
Selain dari material compatibility chart, anda juga bisa mendapatkan informasi tersebut dari SDS fluida yang dimaksud.
Suhu Fluida Dalam Pipa
Faktor teknis kedua yang harus pertimbangkan dalam proses pemilihan material pipa adalah suhu fluida yang mengalir di dalam pipa.
Semakin tinggi suhu fluida yang mengalir di dalam pipa maka diperlukan pipa yang tahan terhadap suhu yang tinggi. Sebaliknya, semakin rendah suhu fluida yang mengalir di dalam pipa maka pemilihan material pipa pun berbeda pula.
Kenaikan atau penurunan suhu fluida yang mengalir di dalam pipa menyebabkan perubahan sifat mekanis pada material pipa, yaitu impact resistance, elongation dan tensile strength.
Secara umum, suhu fluida di dalam pipa dapat dibagi menjadi empat kondisi:
- Suhu ekstrim sangat rendah (cryogenic)
- Suhu rendah (low temperature)
- Suhu sedang (medium temperature)
- Suhu tinggi (high temperature)
Setiap kondisi suhu di atas tentu memerlukan spesifikasi materiap pipa yang berbeda-beda.
Tekanan Fluida di Dalam Pipa
Faktor teknis lain yang mempengaruhi pemilihan material pipa adalah tekanan fluida di dalam pipa.
Semakin tinggi tekanan fluida, maka diperlukan pipa dengan kekuatan yang lebih tinggi. Atau dengan kata lain ketebalan pipa harus lebih tinggi.
Istilahnya, pressure rating atau schedule number dari pipa yang dibutuhkan akan semakin tinggi.
Schedule number pipa standard antara lain berukuran 5S, 10S, 40S, 80S dan seterusnya. Untuk mengetahui schedule number pipa stainless steel atau stainless steel pipe pressure rating chart, anda bisa melihatnya di sini.
Selain menggunakan pipe pressure rating chart, untuk mengetahu kekuatan pipa terhadap tekanan kerja fluida atau working pressure, anda bisa menggunakan pula pipe burst working pressure calculator untuk menghitungnya.
Salah satunya seperti yang disediakan oleh engineeredge.com. Anda bisa mencobanya di sini.
Kondisi Lingkungan
Pipa yang terpasang di dekat pantai dimana terkena paparan air laut yang korosif tentu memerlukan material dengan ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan pipa yang dipasang di dalam ruangan yang tidak terpapar sinar matahari dan uap korosif.
Dalam hal ini, kondisi lingkungan atau atmosfer di sekitar pipa terpasang harus menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan pula.
Faktor-faktor Non Teknis
Selain ketiga faktor teknis di atas, masih ada faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan material pipa.
Faktor-faktor tersebut antara lain harga material pipa dan juga ketersediaan material tersebut. Pertimbangkan jika memang pipa harus dibeli melalui prosedur purchasing import atau ketersediaannya sangat terbatas. Kedua faktor tersebut lebih berimplikasi pada sisi cost atau biaya.
Jenis Material Pipa
Setelah mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan material pipa, maka ada baiknya kita pun mulai mengenai jenis material pipa yang ada di pasaran.
Secara umum, jenis material pipa dapat dibagi menjadi:
- logam besi (ferrous metal): carbon steel, stainless steel, alloy steel
- logam non-besi (non-ferrous metal): copper, copper alloy, nickel, nickel alloy, alumunium, alumunium alloy, titanium, dan lain-lain.
- non-logam (non-metal): PVC, HDPE, dan lain-lain.
Kesimpulan
Untuk memilih material pipa terbaik, maka anda harus mempertimbangkan jenis fluida yang akan dialirkan, suhu dan tekanan fluida, serta kondisi lingkungan di mana pipa akan di pasang. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula ketersediaan material pipa serta harga belinya.
Mau tanya, judul refrensi buku untuk pemilihan Material Pipa Terbaik Untuk minyak ada ga pak
Buku ini mungkin salah satu pilihannya:
https://www.amazon.com/Perfect-Knowledge-Piping-Engineering-Handbook/dp/B08BWHQ68V/ref=sr_1_2?dchild=1&keywords=piping+engineering&qid=1619762084&sr=8-2
Pingback: Cara Memilih Pressure Gauge Yang Tepat Dengan Cepat
Pingback: 5 Contoh Penerapan Engineering Control Dalam Pengendalian Faktor Bahaya di Tempat Kerja
Pingback: 8 Kegunaan Batubara Dalam Industri
Pingback: Cara Aman Melakukan Hydrostatic Test