Proses Produksi Bahan Kimia A to Z

9 Contoh Pengendalian Bahaya Eliminasi Dalam Industri Kimia

contoh pengendalian bahaya eliminasi

Pengendalian bahaya dengan teknik eliminasi adalah yang paling efektif.

Mengapa?

Karena dengan menerapkan teknik eliminasi bahaya dihilangkan dari sumbernya.

Akan tetapi ada hal yang perlu anda perhatikan ketika menerapkan teknik pengendalian bahaya yang satu ini, terutama pada sistem atau fasilitas yang sudah ada.

Yaitu faktor biaya.

Biaya yang diperlukan relatif tinggi, karena memerlukan investasi baru. Atau paling tidak modifikasi yang cukup signifikan.

Namun, apabila catatan kecelakaan kerja di perusahaan anda terbilang tinggi, maka tidak ada pilihan terbaik bagi anda selain menerapkan teknik eliminasi ini.

Sehingga aset perusahaan terpenting – yaitu karyawan – terlindungi.

Contoh Penerapan Pengendalian Eliminasi

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, memang tidak mudah menerapkan teknik pengendalian bahaya eliminasi ini.

Buku K3 Untuk Anda

Tapi, bukan berarti tidak mungkin.

Untuk membantu anda mendapatkan ide, maka saya akan berbagi beberapa contoh pengendalian bahaya eliminasi dalam industri kimia, yang telah diterapkan secara nyata.

Termasuk di perusahaan di mana saya bekerja.

Harapannya, setelah melihat contoh pengendalian bahaya eliminasi ini, anda dapat segera melakukan perbaikan.

Yaitu menghilangkan resiko K3 dari sumbernya.

No.Sebelum PerbaikanSetelah Perbaikan
1.Operator harus naik ke top tower (tinggi 16 m) untuk memonitor level cairan. Potensi terjatuh sangat tinggi.Memasang CCTV untuk memonitor level cairan di top tower. Operator tidak perlu naik ketinggian.
2.Penggunaan asam kuat dan basa kuat pada proses produksi air demineralisasi (ion exchange). Bahaya terpapar bahan kimia B3.Mengganti proses ion exchange dengan teknologi membrane. Penggunaan asama kuat dan basa kuat dapat dihilangkan
3.Pengangkatan manual menggunakan tenaga operator. Potensi bahaya cedera pada punggung dan hernia.Metode pengangkatan diubah dengan menggunakan air balancer atau robotik. Potensi bahaya pada operator dapat dihilangkan.
4.Pengelasan dilakukan di dalam pabrik untuk perbaikan pipa, sehingga berpotensi terjadi kebakaran dan ledakan.Pengelasan di luar pabrik, dengan memodifikasi pipa dengan memasang block valve atau flange. Potensi kebakaran ditiadakan.
5.Menggunakan printer dengan koneksi kabel, banyak kabel yang dapat menyebabkan orang tersandungBeralih menggunakan printer dengan koneksi wireless, sehingga bahaya tersandung dapat dihilangkan
6.Material produksi dikirim dalam ukuran besar, sehingga perlu dilakukan pemotongan. Berpotensi terjadi bahaya saat pemotongan.Material produksi sudah dikirim dalam ukuran siap pakai. Tidak perlu dilakukan pemotongan.
7.Atap bangunan menggunakan material berbahan asbestos, sangat berbahaya bagi kesehatan karyawan.Atap diganti dengan material yang berbahan dasar non-asbestos. Bahaya terpapar asbes dapat dihilangkan.
8.Menggunakan pipa PVC yang mengandung timbal untuk mengalirkan air minum ke pabrik.Mengganti pipa PVC yang mengandung timbal dengan pipa PVC tanpa timbal (Pb). Aman bagi kesehatan.
9.Memproduksi steam sendiri, menggunakan boiler. Potensi bahaya ledakan (over pressure), pencemaran udara dan penggunaan bahan kimia B3 untuk pengolahan boiler feed water.Menghentikan operasi boiler dan membeli steam dari perusahaan lain, disalurkan melalui pipa. Semua potensi bahaya dihilangkan.
Tabel-1 Contoh implementasi teknik eliminasi untuk menghilangkan potensi bahaya
Exit mobile version