Masih ingatkah anda dengan kasus pembuangan limbah B3 cair di dekat sebuah rusun di Surabaya baru-baru ini?
Ini hanyalah satu contoh limbah B3 yang dibuang tidak sesuai aturan yang berlaku di negara ini. Bukan hanya membahayakan warga, tetapi ada tuntutan hukum pula yang bakal diterima bagi pelakunya, bahkan pabrik penghasilhnya pun bisa ditutup.
Nah, untuk memberikan informasi terkait hal ini, maka penting sekali bagi anda mengetahui contoh limbah B3 menurut aturan yang berlaku di negara kita, yaitu Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.
Definisi Limbah B3
Sebelum membahas mengenai contoh limbah B3, alangkah baiknya kita perhatikan dahulu beberapa definisi atau pengertian limbah B3 menurut beberapa sumber berikut, termasuk menurut PP No.101 Tahun 2014.
Mari kita simak.
Yang pertama, menurut PP No.101 Tahun 2014, definisi limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3.
Sedangkan menurut California Department of Toxic Substance Control, limbah B3 didefinisikan sebagai limbah dengan karakteristik tertentu, yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Department of Environment and Energy Australia (DEA) memiliki definisi tersendiri dan lebih detil tentang limbah B3. Menurut DEA, pengertian limbah B3 adalah:
- limbah yang memiliki karakteristik seperti yang dijelaskan dalam Lampiran III Konvensi Basel, yaitu mudah meledak, cairan/padatan mudah terbakar, beracun, berbahaya terhadap lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi
- limbah yang memiliki karakteristik seperti yang dijelaskan dalam Lampiran I Konvensi Basel, yaitu limbah medis, limbah yang mengandung campuran minyak bumi atau hidrokarbon, limbah dari produksi/formulasi/penggunaan resin/latex, limbah dari pengolahan logam dan plastik, limbah dari buangan industri dan limbah yang mengandung senyawa tertentu seperti timbal, air raksa, kadmium, tembaga, dan lain-lain
- limbah yang timbul dari pembakaran limbah rumah tangga
Sumber-Sumber Limbah B3 Menurut PP No.101 Tahun 2014
Sekarang kita akan membahas mengenai sumber-sumber limbah B3 menurut PP No 101 Tahun 2014, sebelum menunjukkan contoh limbah B3-nya.
Ada empat sumber limbah B3 menurut peraturan pemerintah ini, yaitu:
- Limbah B3 dari sumber spesifik
- Limbah B3 dari B3 kadaluarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3
- Limbah B3 dari sumber spesifik umum
- Limbah B3 dari sumber spesifik khusus
20 Contoh Limbah B3 Industri Berdasarkan Sumbernya
Baik sekarang kita akan lihat contoh limbah B3 industri, termasuk yang biasa kita temukan pada industri kimia.
Contoh limbah B3 berikut ini sudah diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, yang mengacu pada PP No.101 Tahun 2014.
Limbah B3 dari sumber spesifik:
Pelarut terhalogenasi (contohnya: metilen klorida, klorobenzena, dll), pelarut yang tidak terhalogenasi (contohnya: aseton, toluena, nitrobenzena, dll), asam atau basa (asam fosfat, asam sulfat, natrium hidroksida, dll), yang tidal spesifik lain (contohnya: aki bekas, limbah laboratorium yang mengandung B3, kemasan bekas B3, dll).
Limbah B3 dari B3 kadaluarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3:
Barium sianida, karbon disulfida, tembaga sianida, gas fluor, endrin
Limbah B3 dari sumber spesifik umum:
Pabrik pupuk dan bahan senyawa nitrogen (contohnya: limbah karbon aktif, katalis bekas, sludge IPAL, dll), pabrik pestisida (contohnya: residu proses produksi, abu insinerator, sludge IPAL, dll), kilang minyak bumi (contohnya: sludge dari proses produksi, residu dasar tanki, dll), pabrik petrokimia (katalis bekas, sludge IPAL, dll)
Limbah B3 dari sumber spesifik khusus:
Copper slug dari proses peleburan bijih tembaga, slag nikel dari proses peleburan bijih nikel, slag timah putih dari proses peleburan timah putih (Sn), sludge IPAL proses pengolahan air limbah dari industri pulp.
Secara terperinci, Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2014 telah menyebutkan daftar limbah B3 sesuai dengan sumber asal limbahnya.
Terima kasih atas infonya
Pingback: Cari Tahu Yuk Perbedaan Limbah B3 dan Non-B3 Agar Pengeloaan Sesuai Aturan
Pingback: Ini Dia Cara Mengurangi Biaya Produksi Yang Efektif
Pingback: Proses Produksi Hidrogen Peroksida (H2O2)
Pingback: Tips Jitu Pemilihan Material Pipa Terbaik Untuk Setiap Aplikasi