Hydrostatic test adalah salah satu cara pengujian kekuatan dan kebocoran pada bejana tekan atau pressure vessel – seperti boiler, heat exchanger, reaktor, perpipaan – dengan menggunakan media fluida cair (umumnya air).
Cara melakukan hydrostatic test adalah dengan memasukkan air ke dalam bejana tekan atau perpipaan dengan tekanan tertentu. Kemudian, kondisi bertekanan ditahan sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan standar rujukan yang digunakan.
Apabila tidak ditemukan keborocan dan tekanan air di dalamnya tetap, maka dapat disimpulkan bahwa bejana tekan atau perpipaan yang dites lulus uji.
Hydrostatic test dilakukan pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan design (design pressure). Sebagai contoh, menurut ASME B31.1, tekanan hydrostatic test pada sistem perpipaan tidak boleh kurang dari 1.5 kali tekanan desain, akan tetapi tidak boleh melebihi batas uji tekanan maksimum yang diijinkan.
Dan tes ini dilakukan minimal selama 10 menit pada tekanan hydrostatic testnya.
Karena hydrostatic test dilakukan pada tekanan yang tinggi, maka sangat penting mengetahui cara aman melakukan hydrostatic test tersebut.
Bahaya Hydrotest atau Hydrostatic Test
Hydrostatic test harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena potensi bahaya yang ada di dalamnya. Lakukan hazard assessment sebelumnya dan lakukan tindakan selanjutnya dengan menerapkan teknik pengendalian bahaya yang sesuai.
Coba bayangkan…
Pengujian dilakukan pada tekanan 1.5 x tekanan desain. Jika misalnya tekanan desain sebuah heat exchanger 10 bar, maka ia harus diuji pada tekanan 15 bar!
Dengan tekanan setinggi itu, maka bahaya hydrotest sangat jelas. Ia bisa mengakibatkan cedera dan bahkan mungkin fatality.
Selain itu, kerusakan pada fasilitas pun bisa terjadi karena over pressure atau bahkan explosion.
Maka, berhati-hatilah pada saat melakukan hydrostatic test. Pastikan kita selalu mengikuti petunjuk yang ada di dalam prosedur.
Jangan lupa ada banyak best practice yang bisa kita rujuk pula.
Tips Aman Melakukan Hydrostatic Test
Pastikan, sebelum melakukan hydrostatic test, anda sudah mempelajari prosedurnya dengan baik. Dan bagaimana cara melakukannya dengan aman.
- Hanya mereka yang terlatih dan memiliki wewenang yang dapat melakukan hydrostatic test.
- Yakinkan kondisi pengujian dengan tekanan desain dari alat yang akan diuji. Pastikan tekanan yang digunakan sesuai dengan standar yang ada. Jangan sampai tekanan uji lebih tinggi dari desain alat.
- Seluruh perpipaan, hose dan semua alat yang terlibat dalam hydrostatic test mempunyai kekuatan yang lebih tinggi daripada tekanan pengujian.
- Pastikan pula seluruh perpipaan, valve dan fitting yang diuji sudah diketahui spesifikasinya dengan yakin. Periksa kembali dokumen terkait.
- Jangan pernah menggunakan material yang rentan akan kerusakan, getas apalagi yang sudah retak karena karatan.
- Semua material yang akan digunakan ulang pada saat pengujian dengan hydrotest harus diperiksa kondisinya terlebih dahulu. Jangan hanya asal menggunakan. Sangat berbahaya.
- Support pipa dan peralatan yang terkena uji ini harus memiliki kekuatan yang mencukupi atau lebih tinggi dari tekanan uji.
- Pressure-relief device seperti safety valve harus tersedia, untuk mencegah terjadinya over pressure.
- Pastikan tidak ada udara yang terjebak di dalam pipa atau alat yang akan diuji karena sangat berbahaya.
- Hanya mereka yang berwenang saja yang diperkenankan berada di dalam area pelaksanaan hydrostatic test.
- Area tempat pelaksanaan hydrostatic test harus diamankan dengan safety line dan jika perlu dengan safety barrier, untuk mecegah orang yang tidak berwenang memasuki area dan mengisolasi potensi bahaya yang muncul.
- Akan lebih baik lagi, jika di sekitar area tersebut dilengkapi dengan tanda bahaya yang menunjukkan bahwa hydrotest sedang dilaksanakan.
- Jangan lupa gunakan selalu APD atau alat pelindung diri yang sesuai selama proses pengujian berlangsung.
- Gunakan hanya pressure gauge yang terkalibrasi. Pastikan range pengukurannya antara 1.5 sampai 2 kali tekanan pengujian.
- Sebelum memulai pelaksanaan hydrotest pastikan safety permit atau ijin kerja aman sudah didapatkan.
- Jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan dimulai, komunikasikan dengan pihak-pihak terkait.
- Hentikan test saat itu juga apabila ditemukan kondisi tidak aman atau potensi bahaya terdeteksi.
- Jangan pernah berdiri tepat di depat pressure gauge selama tes berlangsung. Sangat berbahaya.
- Pastikan pencahayaan atau penerangan yang cukup selama tes berlangsung.
- Apabila hydrotest sudah selesai, maka yang pertama kali dilakukan adalah mengeluarkan tekanan dari dalam pipa atau alat secara perlahan. Setelah itu, baru air dikeluarkan.