Harga jual produk kimia ditentukan secara langsung oleh biaya produksi. Semakin rendah biaya produksinya, maka dijamin produk kimia tersebut dapat bersaing dengan produk kimia sejenis di pasaran.
Biaya produksi memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan harga jual produk kimia. Ada biaya lain yang juga ikut menentukan. Diantaranya adalah biaya kemasan (packaging cost), biaya pemasaran (marketing cost) dan biaya pengiriman (delivery cost).
Namun, ada perusahaan yang sudah memasukkan biaya kemasan menjadi salah satu komponen biaya produksinya. Sehingga hanya biaya pemasaran dan biaya pengiriman saja yang menjadi faktor biaya lain di luar biaya produksi.
Ada juga perusahaan yang memasukan biaya kemasan dan biaya pemasaran ke dalam biaya produksinya. Sehingga, harga jual produk hanya ditentukan oleh biaya produksi dan ongkos kirimnya saja.
Karena begitu pentingnya biaya produksi ini, maka beragam upaya dan cara dilakukan untuk menurunkannya. Jika tidak memungkinkan untuk diturunkan, perusahaan akan tetap berupaya keras untuk menjaganya tetap stabil. Meskipun upaya itu pun tidak mudah untuk dilakukan.
Pertanyaannya sekarang, komponen apa saja yang termasuk ke dalam biaya produksi?
Lalu, bagaimana biaya produksi ini dihitung?
Nah, postingan kali ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, termasuk menyebutkan istilah-istilah yang digunakan dalam biaya produksi
Pengertian Biaya Produksi Menurut Para Ahli
Pertama-tama, mari kita lihat pengertian biaya produksi menurut para ahli. Istilah biaya produksi yang kita maksudkan di sini adalah manufacturing cost.
Menurut Peter Timmerhaus [1991], biaya produksi didefinisikan sebagai seluruh biaya yang terkait dengan proses pembuatan produk, yang meliputi biaya produksi langsung (direct production cost), biaya tetap (fixed charges) dan plant-overhead cost.
Sedangkan menurut Perry (1997), biaya produksi dapat didefinisikan sebagai penjumlahan dari biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost atau overhead cost).
Komponen Biaya Produksi
Kalau kita rujuk pada handbook Plant Design and Economic for Chemical Engineers edisi tahun 1991, akan kita temukan di sana komponen-komponen biaya produksi.
Total biaya produksi terdiri dari biaya produksi dan biaya umum atau general expense.
Biaya produksi memiliki beberapa komponen biaya, yaitu:
- variable cost
- fixed cost
- overhead cost
Sedangkan general expense meliputi biaya-biaya:
- biaya administrasi
- biaya pemasaran
- biaya riset
Variable cost terkait langsung dengan produksi. Artinya, semakin tinggi jumlah produksi, maka variable cost pun akan semakin tinggi.
Sedangkan fixed cost tidak terkait dengan produksi. Artinya, meskipun pabrik misalnya sedang tidak berproduksi, maka fixed cost masih tetap akan muncul.
Biaya-biaya yang termasuk ke dalam variable cost antara lain bahan baku, utilitas (air, listrik, gas, dan lain-lain), katalis (jika tidak termasuk bahan baku), pelarut (seperti air demin), bahan kimia penolong (seperti NaOH dan HCl), royalti (jika dibayar tidak atas dasar lump sum), biaya laboratorium, dan biaya tenaga kerja.
Memang pada kenyataannya, ada komponen variable cost yang tidak murni variable cost, seperti misalnya listrik. Pada saat pabrik tidak berproduksi listrik tetap saja diperlukan untuk keperluan lain selain untuk menjalankan mesin atau fasilitas produksi lainnya.
Lalu apa saja yang termasuk biaya tetap atau fixed cost? Diantaranya adalah depresiasi, asuransi dan biaya sewa.
Komponen biaya produksi yang lain adalah overhead cost. Unsur-unsur biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya kesehatan, makan, rekreasi, safety, fasilitas penyimpanan (gudang) dan biaya umum.
Bagaimana Biaya Produksi Dihitung?
Untuk menghitung biaya produksi, maka seluruh komponen atau unsur biaya yang ada pada masing-masing pos biaya harus dihitung.
Setiap kali muncul konsumsi, maka pencatatan biaya harus dilakukan, baik jumlah maupun biayanya.
Hal yang sama juga dilakukan apabila suatu item investasi yang sudah mulai dihitung depresiasinya, maka ia harus muncul pada fixed cost.
Begitu seterusnya untuk setiap item barang/material yang terkonsumsi atau apapun yang sudah dibiayakan.
Selanjutnya seluruh biaya tersebut diakumulasikan setiap bulan, berdasarkan pos masing-masing. Dari sini, biaya produksi total sudah dapat dihitung.
Umumnya, biaya produksi dihitung per satuan produk yang dibuat/dihasilkan atau biasa disebut dengan Cost of Goods Manufactured (COGM).
Misalnya total biaya produksi di bulan Januari Rp.1.000.000 dan jumlah produksi pada bulan itu sebanyak 100 kg.
Maka biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan adalah:
=Rp.1.000.000 : 100 kg
=Rp.10.000/kg
Biaya di atas belum termasuk biaya pengiriman, jika ada. Karena pada beberapa kasus, konsumen sendiri yang menyediakan transportasinya. Sehingga semua biaya transportasi ditanggung oleh konsumen.
Biaya transportasi, hal ini terkait dengan skema pembelian atau penjualan yang dilakukan. Silahkan baca artikel istilah purchasing untuk lebih jelasnya.
Pengendalian Biaya Produksi
Pada saat pembuatan anggaran belanja atau budget, semua komponen biaya produksi di atas sudah dianggarkan sebelum tahun berjalan.
Seharusnya, tidak ada satupun biaya yang terlewatkan.
Setiap komponen biaya produksi dihitung anggaran biayanya. Angka-angka inilah yang menjadi rujukan pada saat menjalankan rencana produksi.
Pada saat tahun berjalan – dimana tahun anggaran mulai dijalankan – biaya produksi mulai dikeluarkan sesuai dengan posnya masing-masing.
Setiap biaya yang dikeluarkan harus dievaluasi, dengan cara membandingkannya dengan anggaran biaya yang telah dibuat sebelumnya.
Upaya pengendalian biaya harus dilakukan, agar perusahaan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual produk dengan biaya produksi.
Banyak cara pengendalian biaya yang dapat dilakukan. Tentunya, semua departemen dalam perusahaan memiliki peran yang sama.
Mengapa?
Karena semua menggunakan anggaran atau menggunakan biaya. Yang pada akhirnya akan menjadi beban biaya produksi.
Buku Yang Rekomendasikan
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai topik ini serta cara menurunkan biaya produksi, berikut ini adalah buku-buku yang saya rekomendasikan untuk anda:
- Cost Reduction Strategies, Elvie Mulia
- Pengendalian Produksi, Drs. Agus Ahyari, MBA
- Manajemen Biaya, Blocher
Pingback: Grafik Harga Minyak Dunia Terkini - Proses Produksi Bahan Kimia A to Z
Pingback: Ini Dia Cara Mengurangi Biaya Produksi Yang Efektif
Pingback: Tips Jitu Pemilihan Material Pipa Terbaik Untuk Setiap Aplikasi