3 Cara Menurunkan TDS Air

cara menurunkan TDS air

Kadar total padatan terlarut atau TDS (Total Dissolved Solid) di dalam air merupakan masalah yang umum ditemukan. Kadar TDS yang tinggi juga merupakan masalah jika melebihi baku mutu lingkungan (BML), ketika terdeteksi di dalam air limbah.

Ketika kita menemukan masalah TDS yang tinggi, lalu bagaimana cara menurunkan TDS air ini?

Sebelum mencari cara menurunkannya, maka yang perlu kita lakukan adalah menemukan faktor penyebab TDS air tinggi ini.

Penyebab TDS Air Tinggi

Padatan terlarut di dalam air dapat berupa bahan organik maupun anorganik. Di samping itu, kandungan TDS yang tinggi dapat pula menjadi indikasi bahwa kontaminan berbahaya terkandung di dalam air.

Kontaminan tersebut bisa berupa kandungan besi, mangan, sulfat, bromida, dan atau arsenik, serta logam berat atau senyawa kompleks lainnya,

Untuk memastikan kandungan TDS air, maka anda harus mengukurnya, dengan menggunakan TDS meter, seperti ini contohnya.

Cara Menurunkan TDS Air

Setelah mengetahui penyebab tingginya kadar TDS di dalam air dan mengukur kadarnya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan cara menurunkan TDS air yang paling tepat.

Tentu saja sangat disarankan agar anda mendapatkan rekomendasi dari ahlinya, yang memiliki kapabilitas yang memadai.

Ada beberapa teknologi atau cara menurunkan TDS air. Sekali lagi, untuk menentukan cara terbaik, maka anda harus mengetahui terlebih dahulu kandungan TDS di dalamnya.

1. Menggunakan Membrane Reverse Osmosis (RO)

Membrane RO – seperti ini – menghilangkan TDS air dengan menggunakan tekanan pada air, yang kemudian dilewatkan melalui membrane sintetik.

Membrane mengandung pori mikroskopis, di mana hanya melewatkan molekul yang lebih kecil dari 0.0001 mikron.

Karena ukuran molekul padatan yang terlarut jauh lebih besar dari molekul air, maka hanya molekul air saja yang dapat melewati membran, sedangkan molekul lain akan tertahan. Sehingga TDS air yang melewati membrane akan sangat berkurang.

2. Menggunakan Teknologi Distilasi

Proses distilasi adalah proses pemisahan dengan memanfaatkan tekanan uap atau titik didih. Apabila air didistilasi, maka air akan menguap ke atas. Lalu, uap air yang naik tersebut selanjutnya dikondensasikan kembali, berubah fasa dari uap menjadi cair kembali.

Sedangkan padatan terlarut tidak akan menguap dan tetap berada di dalam fasa cair, tetap di dalam reboiler atau evaporator.

Nah, air hasil penguapan tadi merupakan air murni yang bahkan akan memiliki level TDS yang sangat rendah. Contoh produk air hasil distilasi banyak dijual luas di pasaran, seperti produk yang satu ini.

3. Menggunakan Teknologi Deionisasi

Cara ketiga adalah dengan menggunakan teknologi deionisasi. Pada proses pemisahan air dan zat terlarut menggunakan teknologi deionisasi ini, air melewati sebuah elektroda negatif dan positif.

Membran yang selektif terhadap ion mampu selanjutnya memisahkan ion positif dari air dan bergerak menuju elektroda negatif.

Hasil akhirnya adalah de-ionized water, dengan kemurnian yang sangat tinggi. Namun, air tersebut pertama-tama dilewatkan melalui sebuah RO unit, untuk memisahkan zat organik di dalamnya.

NB: Oh iya, selain penjelasan di atas, TDS juga memiliki kepanjangan lain, yang terkait pada bidang lain. Silahkan baca artikel mengenai kepanjangan TDS untuk mengetahuinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *