Anda mungkin pernah melihat sebuah kalimat pada kemasan atau area penyimpanan bahan kimia ‘hati-hati bahan kimia mudah terbakar‘. Dalam bahasa Inggris, istilah bahan kimia mudah terbakar disebut dengan flammable material.
Bahan kimia mudah terbakar termasuk ke dalam kelompok bahan kimia B3.
Jika dilihat dari fasanya, maka flammable material ada yang berbentuk cairan (liquid), padatan (solid) dan aerosol.
Sekarang yuk kita lihat beberapa contoh bahan kimia mudah terbakar.
17 Contoh Bahan Kimia Mudah Terbakar
Di bawah ini adalah contoh bahan kimia mudah terbakar yang ada di sekitar kita. Bisa jadi, bahan kimia tersebut ada di tempat kerja anda.
- Bensin
- Solar
- Aseton
- Benzena
- Etanol
- Metanol
- Minyak tanah
- Aerosol
- Karbon disulfida
- Asetonitril
- Vinyl asetat
- Toluena
- Xylene
- N-butanol
- Isopropil alkohol
- Magnesium
- Belerang
Nah, selanjutnya bahasan kita akan difokuskan pada bahan kimia cair yang mudah terbakar atau flammable liquid.
Karena flammable liquid lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan flammable solid dan aerosol.
Ciri-ciri Flammable Liquid
Kriteria utama flammable liquid atau bahan kimia cair mudah terbakar dilihat dari flash point nya.
Apa sih flash point itu?
Flash point adalah temperatur terendah, dimana suatu cairan berubah menjadi uap dalam jumlah tertentu dan menciptakan campuran dengan udara yang dapat terbakar.
Secara umum, semakin rendah flash point suatu cairan maka semakin tinggi pula tingkat kemudahan terbakarnya. Alias semakin berbahaya.
Berdasarkan flash point nya, cairan mudah terbakar dapat dibagi menjadi 3:
- extremely flammable (sangat-sangat mudah terbakar): flash point kurang dari 0°C dan boiling point (titik diidh)
- highly flammable (sangat mudah terbakar): flash point kurang dari 21°C
- flammable (mudah terbakar): flash point nya antara 21-55°C.
Untuk mengetahui data flash point dari suatu bahan kimia, anda bisa menemukannya pada MSDS atau SDS bahan kimia mudah terbakar tersebut.
Tips Mengenali Bahan Kimia Mudah Terbakar
Dari pembagian di atas tadi, kita menjadi lebih mudah mengenali karakteristik bahan kimia mudah terbakar. Selanjutnya, ketika anda menemukan bahan kimia tersebut, maka anda harus hati-hati dalam hal penyimpanan dan pengelolaannya.
Termasuk, mengendalikan sumber api. Jangan sampai kontak dengan bahan kimia mudah terbakar.
Sebenarnya, tanpa mengetahui contoh bahan kimia mudah terbakar pun, anda sudah bisa mengenali dari simbol yang tertera pada kemasan atau tempat penyimpanannya.
Silahkan lihat gambar di samping.
Akan tetapi, seringkali kemasan bahan kimia tersebut tidak dilengkapi dengan simbol yang benar atau simbolnya sudah hilang.
Jadi pastikan simbol di samping ini tertera pada kemasan. Dengan melihat simbol ini, maka anda dengan mudah mengetahui bahwa bahan kimia dalam kemasan tersebut adalah bahan kimia mudah terbakar.
Pingback: Multi Gas Detector H2S, O2, CO, CH4 Review 2020
Pingback: 20+ Tips Keselamatan Kerja Di Laboratorium